Aslm Wr, Wb
"Tidak ada iman kecuali dengan perbuatan; tiada ada ucapan dan perbuatan kecuali dengan niat; dan tidak ada ucapan, perbuatan maupun niat kecuali dengan tuntutan yang sesuai dengan sunnah." (Ungkapan ini dikatakan oleh Imam al-Auza'i, Sufyan ats-Tsauri, al-Humaidi dan selainnya. Dan ucapan ini terkenal dari mereka. Seperti yang diriwayatkan al-Lalika-i dan Ibnu Baththa. (Lihat Syarah Ushuul I'tiqaad Ahlis Sunnah wal Jama'ah oleh al-Lalika-i no. 1586).
Allah Ta'ala telah menyebutkan sifat orang-orang mukmin sejati didalam al-Qur'an untuk orang-orang yang beriman dan beramal shalih dengan apa yang mereka imani, berupa prinsip-prinsip agama maupun cabangnya; baik yang zhahir maupun bathin. Dan pengaruh iman tersebut nampak tercermin dalam ‘aqidah, ucapan dan perbuatan mereka, yang zhahir maupun yang bathin. Allah Ta'ala berfirman, "Sesungguhnya orang-orang yang beriman itu adalah mereka yang apabila disebut nama Allah gemetarlah hati mereka, dan apabila dibacakan kepada mereka ayat-ayat-Nya, bertambahlan iman mereka (karenanya) dan kepada Rabb-lah mereka bertawakkal, (yaitu) orang-orang yang mendirikan shalat dan yang menafkahkan sebagian dari rizki yang Kami berikan kepada mereka. Itulah orang-orang yang beriman dengan sebenar-benarnya. Mereka akan memperoleh beberapa derajat ketinggian disisi Rabb-nya dan ampunan serta rizki (nikmat) yang mulia." (Al-Anfaal: 24).
Allah Ta'ala selalu menggandengkan antara iman dan amal perbuatan dalam banyak ayat al-Qur-anul Karim, seperti dalam firman-Nya, "Sesungguhnya orang-orang yang beriman dan beramal shalih, bagi mereka adalah Surga Firdaus menjadi tempat tinggal." (Al-Kahfi: 107).
Allah berfirman, "Sesungguhnya orang-orang yang mengatakan: ‘Rabb kami ialah Allah' kemudian mereka meneguhkan pendirian mereka, maka Malaikat akan turun kepada mereka (dengan mengatakan): ‘Janganlah kamu merasa takut dan janganlah kamu merasa sedih....." (Fushshilat: 30).
Allah berfirman juga, "Dan itulah Surga yang diwariskan kepada kalian disebabkan amal-amal yang dahulu kalain kerjakan." (Az-zukhruf: 72).
Dan Allah berfirman, "Demi masa. Sesungguhnya mausia itu benar-benar berada dalam kerugian, kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal shalih dan nasehat menasehati supaya mentaati kebenaran dan nasihat menasehati supaya menetapi kesabaran." (Al-Ashr: 1-3).
Nabi SAW bersabda, "Katakanlah: ‘Aku beriman kepada Allah kemudian istiqamahlah.'" (HR. Muslim). (HR. Muslim no. 38, Ahmad (III/413), at-Tirmidzi no. 2410, Ibnu Majah no. 3972, ath-Thabrani dalam al-Mu'jamul Kabiir no. 6396, Abu Dawud at-Thayalisi no. 1231, Ibnu Abi ‘Ashim dalam Kitaabus Sunnah no. 21 dan ad-Darimi (II/298) dari Sufyan bin ‘Abdillah ats-Tsaqafi.
Nabi SAW bersabda juga, "Iman itu ada tujuh puluh cabang lebih. Yang paling tinggi adalah ucapah: ‘Laailaha illallahu' (Tiada Ilah yang patut diibadahi dengan benar kecuali Allah). Dan yang paling rendah adalah mengilangkan gangguan (duri, kotoran dll,) di jalan. Sedangkan sifat malu itu salah satu dari cabang iman." (HR. Al-Bukhari). (HR. Al-Bukhari no. 9 dalam kitab Shahihnya dan dalam al-Adabul Mufrad no. 598 atau Shahih al-Adabul Mufrad no. 467 serta Muslim no. 35 dari Sahabat Abu Hurairah).
Jadi ilmu dan amal itu saling terkait, tidak pernah terpisah antara satu dengan lainnya. Dan amal merupakan bentuk dari inti ilmu.
0 wahai manusia..berpesan-pesanlah..COMMENT me!:
Post a Comment