"Wahai Allah,
Dzat Yang Maha Kuasa, Maha Perkasa, Maha Bijaksana
Tenangkanah hatiku
Aku sedang gundah Ya Allah,
Hatiku merana, meradang, marah. dengan kedua tangan terikat dan kaki terbelenggu.
Hanya kedua mataku yang terpaku nanar ke layar kaca. menjadi saksi atas kezhaliman suatu bangsa,
Mataku menatap sosok-sosok berdarah di layar kaca
Sosok-sosok yang meregang nyawa ribuan kilometer jauhnya dari tempat dudukku,
SubhanAllah...
Wajah-wajah yang dengan tenang meregang nyawa menghadap kamera dunia dengan menyebut namaMu, Innalillahi wa inna ilaihi rajiun..

Allahu Akbar... Apa dayaku.. hanya airmata yang ada,
Tapi aku tahu Ya Allah, bahwa Engkau ADA.
Engkao menyaksikan kami, Dan Engkau sedang Menguji kami
Kalaulah kami tak faham bahwa Engkau ADA,
Kalaulah kami tak faham bahwa Engkau Maha Perkasa,
Lebih Perkasa dari bom-bom si laknat Ehud Olmert, Tzipi Livni dan Ehud Barak..
Lebih Perkasa dari kata-kata berbisa dan penuh laknat dari pemimpin Amerika maupun Inggris.
Lebih Perkasa dari retorika PBB dan dunia Arab yang hanya bermain kata..
Kalaulah kami tak faham itu semua maka mungkin kami hanya dapat menggigit bibir sendiri karena frustrasi dan putus asa
TIDAK
Sekali-kali TIDAK
Kami tak putus asa, sebab putus asa dari RahmatMu adalah celaka
Kami tak mau CELAKA
Sebagaimana mereka yang karena berebut pengaruh dunia telah menjadikan saudara-saudara kami sebagai tumbal mereka.
Sebagaimana pemimpin Mesir akan menjadi yang paling celaka karena mengunci perbatasan dan menawan Gaza dalam neraka bom tanpa suplai apapun.
TIDAK dan sekali lagi TIDAK
Kami tak mau putus asa, sebagaimana mereka yang terzhalimi di GAZA tidak putus asa.
Kami harus MELAWAN, kata mereka.
Kami yang di sini harus membantu
Dengan apapun juga yang mungkin.. meskipun hanya dengan sederet kata-kata di dunia maya
Dan sebait lantunan doa di tengah malam dengan Qunut Nazilah..!
-------------------------------------------------------------------------------------------------
"Boleh jadi kamu membenci sesuatu padahal ia amat baik bagimu, dan boleh jadi juga kamu menyukai sesuatu, padahal ia amat buruk bagimu. Allah mengetahui sedang kamu tidak mengetahui"...