سلامت داتڠ .. (^_^)


السلام عليكم ورحمة الله وبركاته

بِسْمِ اَللَّهِ اَلرَّحْمَنِ اَلرَّحِيمِ.. الحمدلله رب العالمين، والصلاة والسلام على أشرف المرسلين، وعلى اله وصحبه أجمعين. أما بعد

ربنا هب لنا من أزواجنا وذريتنا قرة أعين واجعلنا للمتقين إماما


Jangan Lupa Membaca Bismillah dan Berselawat Kepada Nabi S.A.W. Semoga Pengembaraan Anda di Blog Najeeba DiBerkati Allah..Ameen.. Syukran wa Jazakallhu Khairan.. :)

Daisypath Vacation Ticker

Wednesday, November 12, 2008

++ Orang yang melakukan dosa dalam masa sama mengharapkan keampunanNya




Saudaraku,

Mungkinkah orang yang banyak berdosa, menyisakan hati yang mengakui keagungan Allah swt? Banyak orang mengira jawabannya, tidak. Mereka mengatakan, hanya orang shaleh yang mampu memiliki hati yang menyimpan kebesaran dan keagungan Allah swt. Sementara pelaku dosa dan yang bergelimang kemaksiatan, mereka termasuk kelompok orang yang tidak mendapat rahmat Allah, dan ini artinya tidak ada pengakuan dalam hati mereka terhadap kebesaran dan keagungan Allah swt.

Saudaraku yang dikasihi Allah,

Dosa dan maksiat memang pasti memberi dampak pada orang yang melakukannya. Begitu pun ketaatan yang pasti memberi pengaruh pada orang yang melakukannya. “Kebaikan itu menyinari wajah, memberi cahaya dalam hati,membuka keluasan rejeki, memberi kekuatan tubuh, menambah cinta di hati makhluk. Sedangkan keburukan dan dosa itu, memberi kelam di wajah, kegelapan di dalam kubur dan di dalam hati,melemahkan tubuh, menyempitkan rejeki dan memunculkan kebencian di hati makhluk.” Demikian ungkapan Ibnu Abbas radhiallahu anhu.

Saudaraku,

Tapi Islam tetap selalu ingin memberi semangat pada orang yang sudah berdosa agar tidak pernah putus harapan dari rahmat Allah. Dosa dan kemaksiatan sebenarnya tidak menghalangi seseorang untuk tetap memiliki hati yang mengakui kebesaran dan keagungan Allah swt. Mungkin, kita menapakkan kaki di tempat yang tidak sesuai dengan keridhaan Allah swt. Tapi hati kita tetap memendam pengakuan tulus akan keagungan Allah swt. Ini artinya, Allah swt meniupkan kebaikan dalam hati, meski secara lahir kita belum sesuai dengan situasi hati kita. Itulah sebabnya para ulama membagi dua kategori kemaksiatan, yakni kemaksiatan anggota tubuh yang disebut dzunuub al jawaarih, dan kemaksiatan hati yang disebut dzunuub al qalb. Meski tidak dipungkiri juga ada keterkaitan antara keduanya, dan yang paling membahayakan adalah kemaksiatan hati ketimbang kemaksiatan anggota tubuh.

Saudaraku,

Keadaan hati yang tetap mengagungkan Allah swt, adalah kondisi yang membersihkan seseorang untuk kembali dari ragam penyimpangan. Hati seperti inilah yang tetap menyuarakan keagungan dan ke Maha Besaran Allah swt sehingga menolong pemiliknya dari kondisi larut dalam kesalahan. Seperti ungkapan sebagian orang shalih, “Barangsiapa yang di dalam hatinya tetap mengagungkan Allah swt, maka Allah swt akan menolongnya agar jasadnya juga mengagungkan Allah swt.”

Lihatlah peristiwa yang dialami seorang shalih bernama Basyar Al Hafi, tokoh ulama yang terkenal zuhud dan wara ’ Abu Na ’im dalam Hilyatu Al Auliya, menguraikan Basyar Al Hafi yang mengatakan, “Aku dahulu seorang yang tersesat dan tidak tahu arah. Suatu hari aku melihat sebuah kertas di atas jalan. Aku mengambil kertas itu dan kulihat di dalamnya tertera kalimat “Bismillahir Rahmaanir Rahiim ”. Aku bersihkan kertas itu dan aku masukkan ke dalam kantong. Saat itu aku hanya mempunyai uang dua dirham, tapi uang itu kuhabiskan untuk membeli minyak wangi. Minyak wangi itu aku usap pada kertas yang kusimpan di dalam kantong. Malam harinya, aku bermimpi seseorang mengatakan padaku, “Wahai Basyar, engkau angkat Nama Kami dari jalanan. Engkau membuatnya harum. Maka Aku akan mengharumkan namamu di dunia dan di akhirat.”

Renungkanlah saudaraku, bagaimana pengagungan Allah swt yang ada di dalam hati Basyar Al Hafi.

Saudaraku,

Ada pula kisah pelaku dosa yang tiba-tiba jiwanya tersungkur merasakan keagungan Allah swt. Lihatlah perubahan besar yang dilakukan seorang bernama Fudhail bin Iyadh, yang kemudian menjadi salah satu ulama besar Islam di jamannya. Dahulunya, Fudhail adalah seorang perampok yang sangat ditakuti karena kekejamannya. Suatu ketika, ia merampok sebuah rumah sebelum waktu subuh. Saat menaiki tembok rumah, ia melihat seorang kakek tua membaca Al-Qur ’an. Saat itu, mungkin saja Fudhail tetap melanjutkan aksinya untuk merampok, tapi bacaan Al-Qur ’an orang tua itu begitu membuat jiwanya guncang. Secara lahir, Fudhail sudah melakukan kejahatan. Tapi kali ini, kejahatan fisiknya tidak mendominasi keburukan hatinya. Maka, ketika orang tua itu membacaan firman Allah swt, “Belumkah datang waktunya bagi orang-orang beriman untuk tunduk hati mereka mengingat Allah dan kepada kebenaran yang telah turun (kepada mereka)...” ((QS.Al Hadid :16). Fudhail memandang ke langit, seraya mengatakan, “Ya Rabb, aku bertaubat kepadamu malam ini.” Saat itu juga ia turun,, lalu mandi dan pergi ke masjid menangis dalam taubatnya. Seperti itulah, bahwa ada banyak perilaku maksiat yang tidak membatasi kondisi hati yang tetap mengagungkan Allah.

Saudaraku,

Karenanya, nilai seseorang tidak serta merta jatuh karena ia melakukan dosa dan maksiat. Bahkan ketika seorang pezina dirajam lalu mendapat cacian dan penghinaan dari sejumlah sahabat, Rasulullah saw bersabda, “Jangan lakukan itu, dia telah bertaubat dengan taubat yang bila ditimbang dengan 70 orang penduduk Madinah niscaya taubatnya meliputi mereka semua.” Dalam riwayat lain,, “Sesungguhnya taubatnya jika ditimbang dengan seluruh penduduk Madinah, niscaya akan meliputi mereka semua.” Artinya, pezina itu pun ternyata memiliki hati yang tetap mengagungkan Allah swt. Kondisi hati seperti itulah yang membuatnya rela mendapat hukuman sesuai kehendak Allah swt dan Rasulullah saw.

Sekarang,mari bertanya pada diri sendiri, seberapa besar keagungan Allah swt dalam hati kita?

sumber : http://halaqahbyu.multiply.com/journal/item/101/Adakah_Orang_yang_Berdosa_Berkesempatan_Mengagungkan_Allah


Semoga kita bersama-sama mendapat keampunan & petunjuk daripada Allah... amiin..

0 wahai manusia..berpesan-pesanlah..COMMENT me!:


Najibah Ali's Facebook Profile

Mari Me'release' tension~

To those yang mengantuk especially with this gloomy weather or yang tengah stress, pls do this simple exercise below :)

Selamat Mencuba!!

ni ala taichi sikit la… sebagai intro dan warming up..

tiru la macam ni… untuk melegakan bahu dan leher..

wa..wa..aaa

gerak kekanan kemudian ke kiri..

gerak ke kiri kemudian ke kanan

ikut je ler… jangan terpusing kepala udah la..

tepuk kuat kuat kat dahi.. ni untuk hilang mengantuk..

dah tu buat gerakan tangan dan badan… buat macam happy aje..

kemudian goyang2 kaki dan badan sikit… buat macam takde masalah…

buat secara agresif pula… jangan peduli apa orang lain kata..

hilangkan semua stress…

pusingkan kepala…

tengok muka kat cermin sambil goyang2.. lawa tak…

akhir sekali buat joget kucing…

--------------

kalau tak hilang juga stress tu ambil bantal kecik gi tidur bawah meja..

Sekian~

Jenguk..Jenguk...

Renungan Sejenak -

"Mahkota kemanusiaan ialah rendah hati." "Jangan memberi makanan kepada orang lain yang anda sendiri tidak suka memakannya." "Yang memimpin wanita bukan akalnya, melainkan hatinya."

People COME People GO ++ Promotion Link

++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ PhotobucketBoycott Pictures, Images and PhotosPhotobucketFREE PALESTINE PhotobucketFREE PALESTINE Quran Auto ReciterSearch in Quran and Hadith
iluvislam